HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS GEOGRAFI UGM TAHUN ANGGARAN 2017
Pendampingan Pengembangan Desa Wisata Terintegrasi
Di Kecamatan Karanganom,KabupatenKlaten,ProvinsiJawa Tengah
Kecamatan Kaanganom merupakan salah satu kecamatandi Kabupaten Klaten. Lima Desa diantara desa-desa di Kecamatan Karanganom, yaitu Gempol, Jambeyan, Soropaten, Gledek, dan Jeblok memiliki potensi besar untuk dikembangkan manjadi desa wisata terintegrasi. Ke lima desa-desa tersebut terletak saling bersebelahan satu sama lain, dan memiliki potensi masing-masing yang saling mendukung. Desa Gempol memiliki potensi pertanian organik, Jambeyan dan Jeblok memiliki potensi wisata air, Soropaten memiliki potensi wisata budaya dan religi, dan Gledek memiliki potensi integrated farming.
Berdasarkan pada analisis situasi yang telah dipaparkan sebelumnya, Kecamatan Karanganomn, Kabupaten Klaten memiliki potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang melimpah. Sumberdaya alam yang yang dapat dilihat secara nyata adalah keberadaan sumber air melimpah danpertanian organik yang memiliki banyak potensi wisata, seperti keberagaman flora dan fauna, keberadaan banyak mata air, dan keberadaan banyak peninggalan budaya.Sumberdaya manusia di Kecamatan Karanganom juga memiliki potensi terutama dari segi kuantitas penduduk usia produktifnya. Sumberdaya yang ada di Kecamatan Karanganomini apabila dimanfaatkan secara optimal akan mengahasilkan suatu desa yang mandiri dan memiliki perekonomian yang baik. Namun, sampai saat ini belum dimanfaatkan dengan baik dan optimal.Berbasis pada kondisi tersebut, tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk pengembangan desa wisatadiKecamatan KaranganomKabupaten Klaten adalah (1) Merintis Desa wisata Karanganom menjadi desa binaan berbasis ekowisatamelalui pendekatan community development, partisipatif, persuasif, dan edukatif;(2) Terbentuknya kelompok masyarakat pengelola desa wisata dan kelompok masyarakat seni budaya Kecamatan Karanganom.
Luaran yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah Kecamatan Karanganom sebagai Desa Wisata dengan telah selesainya beberapa kegiatan dengan luaran jangka pendek sebagai berikut (1)Terbentuknya Desa wisata terintegrasi; (2) Terbentuknya kelompok masyarakat seni budaya yang dapat mengemas potensi seni dan budaya yang ada; dan (3) Terbentuknya kelompok masyarakat pengelola lingkungan yang dapat menjaga dan memanfaatkan lingkungan secara optimal.