Kuliah Kerja Lapangan II (KKL II) merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa Fakultas Geografi UGM, yang tiap tahun dilaksanakan pada lokasi yang berbeda-beda. Tahun ini, KKL II Departemen Sains Informasi Geografi memilih Kabupaten Pangandaran sebagai lokasi kegiatan. Kegiatan lapangan berlangsung pada tanggal 17-21 Juli 2017, yang dilepas oleh Wakil Dekan Bidang I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Andri Kurniawan, S.Si., M.Si. Dalam sambutannya beliau menyampaikan agar mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah dalam praktik sesungguhnya di lapangan, agar pemahaman terkait fenomena wilayah dapat lebih komprehensif. Mahasiswa peserta KKL II Departemen Sains Informasi Geografi berjumlah 65 orang, yang didampingi oleh 7 dosen pembimbing.
Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu daerah di Indonesia yang mengandalkan sektor pariwisata untuk mendukung pembangunan daerah. Sebagai kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Ciamis pada tahun 2014, tentunya diperlukan dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan kemandirian Kabupaten Pangandaran. Salah satu upaya dalam pembangunan ialah dengan terlebih dahulu mendapatkan gambaran umum kondisi wilayah secara geografis melalui data geospasial. Kegiatan KKL II yang sedianya akan dilakukan memiliki tujuan umum untuk mendukung Kabupaten Pangandaran dapat melaksanakan perencanaan wilayah yang berkelanjutan. Sementara itu secara khusus, kegiatan KKL II bertujuan untuk membekali mahasiswa tentang kerja lapangan sebagai bagian dari tugas seorang geograf.
Terdapat enam kegiatan utama yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKL II, diantaranya penyusunan peta skala kecil, survei hidrografi, ukur tanah, pemotretan udara menggunakan Unmanned Aerial Vehicle/drone, survei kerentanan fisik, sosial, dan ekonomi terkait bencana tsunami, dan pengenalan objek penginderaan jauh. Dalam pelaksanaanya, mahasiswa akan dibagi menjadi enam kelompok, yang mana setiap kelompok akan mendapat beban kerja yang kurang lebih sama selama di lapangan. Pembagian kerja tersebut merupakan terobosan baru dalam pelaksanaan KKL II, yang telah diinisiasi di tahun sebelumnya. Sebelum adanya pembagian kerja, kelompok mahasiswa cenderung berkutat pada tema masing-masing kelompok dan hanya sedikit pengetahuan tentang materi dari kelompok lain.
Secara spesifik lokasi kegiatan KKL II dilaksanakan di Cagar Alam Pangandaran, Sungai Cijulang, dan beberapa kecamatan di pesisir Pangandaran. Kegiatan ukur tanah dilakukan di padang penggembalaan Cagar Alam Pangandaran yang memiliki topografi bergelombang hingga berbukit, sehingga cukup ideal sebagai tempat ukur tanah. Survei hidrografi dilakukan di sebagian Sungai Cijulang, yang terkenal dengan objek wisata Green Canyon. Sungai Cijulang dipilih sebagai lokasi untuk survei hidrografi karena memiliki arus yang lebih tenang daripada lautan, sehingga diharapkan lebih aman bagi mahasiswa. Pemotretan udara dilakukan di daerah tombolo Kecamatan Pangandaran dan padang penggembalaan Cagar Alam Pangandaran. Pemetaan kerentanan dilakukan di Desa Pangandaran, yang mana dikaji tiga tiper kerentanan, yaitu kerentanan fisik, sosial, dan ekonomi. Sementara itu untuk kegiatan pemetaan skala kecil dan pengenalan objek dilakukan di beberapa kecamatan di pesisir Kabupaten Pangandaran.
Hasil kegiatan KKL 2 selama ini umumnya berupa album peta dan laporan kegiatan. Namun dalam kegiatan KKL 2 tahun ini, peta yang dihasilkan akan diunggah dalam media web map, yang memungkinkan cakupan diseminasi yang lebih luas. Web map yang disusun oleh mahasiswa KKL 2 dapat diakses melalui laman blog http://kkl2-pangandaran.blogspot.co.id/ , yang telah secara resmi dibuka pada tanggal 17 Agustus 2017. Beberapa hasil kegiatan juga akan dipublikasikan dalam bentuk seminar ilmiah yang dilaksanakan pada tahun 2017, misalnya di Seminar Nasional Sains Geoinformasi ke-5 dan The 2nd International Conference of Remote Sensing.