Pendakian Gunung Argopuro yang dilatarbelakangi keinginan anggota GEGAMA (Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada) untuk menjelajahi gunung dengan jalur terpanjang di Pulau Jawa akhirnya telah selesai dilakukan dengan rentang waktu 5 hari 4 malam. Kegiatan ini merupakan kegiatan insidental dengan judul “Jelajah Tanah Rengganis”, dimana kata Rengganis diambil dari mitologi Dewi Rengganis yang dipercaya menjaga kawasan suaka margasatwa tersebut. Jelajah Tanah Rengganis dilaksanakan sejak hari 29 Juni hingga 3 Juli 2018. Jumlah peserta kegiatan ini yaitu 13 orang, yang terdiri dari 7 orang perempuan dan 6 orang laki-laki.
Puncak-puncak yang berhasil dicapai tim Jelajah Tanah Rengganis antara lain Puncak Rengganis (2980 mdpl), Puncak Arca, dan Puncak Argopuro (3088 mdpl). Selain mencapai ketiga puncak tersebut, kegiatan ini bertujuan untuk melatih ilmu navigasi darat langsung di lapangan serta untuk melakukan penelitian atau eksplorasi terkait bidang flora, fauna, sejarah, potensi wisata, dan sosial. Nantinya, output yang diharapkan dari kegiatan ini berupa booklet serta video dokumenter yang akan dirilis di akun youtube Mapala GEGAMA.
Eksplorasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekitar. Sebelumnya, tim telah melakukan survey sekunder dengan mencari informasi mengenai flora fauna yang tersebar di Gunung Argopuro, peninggalan-peninggalan seperti arca yang memiliki kisah sejarah di masa lampau, beberapa spot menarik, serta kondisi sosial budaya baik di wilayah kaki gunung maupun kondisi sosial para pendaki Gunung Argopuro. Tim juga melakukan wawancara terhadap penduduk sekitar basecamp untuk memperoleh informasi lebih terkait bidang-bidang yang dikaji. Sedangkan ilmu navigasi darat yang diterapkan dalam beberapa titik selama perjalanan dilakukan untuk memperdalam penguasaan orientasi medan, pembacaan peta, serta mencari posisi pengamat dalam peta (reseksi).
Perjalanan di Gunung Argopuro bukanlah perjalanan yang singkat. Gunung dengan track terpanjang di Jawa ini dilalui oleh Tim Jelajah Tanah Rengganis dengan jarak kurang lebih sepanjang 40 km dengan medan yang bervariasi. Lokasi yang paling menarik dalam perjalanan panjang ini adalah di hari terakhir ketika tim mendapatkan pemandangan Danau Taman Hidup dengan gubug kecil dipinggirnya. Tak kalah pula pemandangan sabana-sabana yang terletak di alun-alun kecil, alun-alun besar, cikasur, sabana lonceng, dan juga aliran-aliran sungai yang menjadi sumber mata air tim selama perjalanan.
Emy Puspita Yuendini, koordinator lapangan kegiatan ini berharap agar output dari Jelajah Tanah Rengganis menghasilkan produk yang bagus dan bermanfaat sesuai yang diharapkan, serta dapat menjadi inspirasi untuk melakukan penjelajahan baru di tempat lainnya. Semoga dengan output tersebut dapat menjadi wadah para anggota tim untuk berbagi cerita, pengalaman, dan hal-hal unik lainnya yang ditemukan di lapangan. Sesuai dengan slogan GEGAMA, Sampai Batas Kami Tak Mampu Lagi! Salam lestari! (FGE/Rahma)