Environmentally Friendly Campus – 2021
MUKADIMAH
Peningkatan laju pertumbuhan penduduk merupakan fenomena yang sulit dibendung. Sebagai konsekuensi, kebutuhan masyarakat akan kian meningkat, yang berdampak pada perilaku eksploitatif terhadap ssmber daya alam dan lingkungan. Tentu saja kecenderungan ini berakibat lanjut pada degradasi kuantitas maupun kualitas daya dukung lingkungan. Oleh karenanya kualitas manusia menjadi isu sentral dan memiliki peran penting dalam upaya penyelamatan lingkungan. Pengetahuan tentang lingkungan hidup yang memadai sangat diperlukan oleh semua lapisan masyarakat, khususnya civitas akademika untuk turut melaksanakan upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup.
Secara substansial disiplin ilmu Geografi sangat berkaitan erat dengan prinsip-prinsip dasar tentang lingkungan. Oleh karena itu Fakultas Geografi UGM -sebagai institusi pendidikan- yang mengemban amanah menjaga kelestarian lingkungan, bermaksud untuk mewujudkan nilai-nilai lingkungan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam kampus maupun di luar kampus dalam bentuk gerakan Environmentally Friendly Campus = EFC (Kampus Ramah Lingkungan).
EFC dicanangkan pada saat Dies Natalis Fakultas Geografi, 1 September 2009 olen Dekan. EFC juga merupakan implementasi EFSD (Education for Sustainable Development) serta bagian dari kegiatan klinik lingkungan dan bencana di Fakultas Geografi
Kebijakan EFC ini merupakan kebijakan dasar sebagai arahan bagi semua civitas academika Fakultas Geografi UGM dalam pelaksanaan dan pengembangan pendidikan berbasis lingkungan, yang tidak hanya mencakup aspek pengetahun (kognitif), tetapi juga mampu menggerakkan (psikomotorik), dan membentuk sikap mental (afektif) berupa kesadaran dan prilaku untuk menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.
Harapan kita, EFC ini dapat menjadi alat pemacu bagi seluruh civitas academika Fakultas Geografi UGM dalam pelaksanaan pendidikan berbasis lingkungan hidup. Sehingga semakin banyak insan geografi yang peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, maka dikemudian hari semakin banyak pula contoh-contoh prilaku yang bertanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan hidup, Dengan demikian cita-cita pembangunan berkelanjutan dapat terwujud.
EFC dilaksanakan sebagai model manajemen sumberdaya lingkungan yang melibatkan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan. EFC diharapkan menjadi inti program dalam mewujudkan kampus UGM ramah lingkungan. Konsep blue, green and clean akan dijabarkan dalam program EFC.
BAB I
PRINSIP, LINGKUP DAN TUJUAN ENVIRONMENTALLY FRIENDLY CAMPUS
PRINSIP EFC
Program dan kegiatan yang dikembangkan dalam Environmentally Friendly Campus (EFC) didasarkan pada norma-norma dasar kampus Fakultas Geografi dengan berprinsip kepada :
- Kesadaran : Penerapan EFC tidak berbasis pada sangsi dan hukuman, tetapi membangun contoh, kesadaran diri dan kesadaran kolektif.
- Partisipatif : civitas akademik Fakultas Geografi terlibat dalam manajemen EFC yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran.
- Kebersamaan : EFC diarahkan untuk membangun kesadaran, sikap dan prilaku civitas akademik Fakultas Geografi untuk berkontribusi terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup, dimanapun dan kapanpun.
- Berkelanjutan: Seluruh kegiatan EFC harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.
LINGKUP EFC
Dalam mewujudkan EFC di lingkungan Fakultas Geografi beserta insan di dalamnya ditetapkan berbagai lingkup atau indikator, diantaranya :
- Geografi Peduli Lingkungan
- Geografi Hemat Energi dan Sumberdaya Air
- Geografi Sehat
- Geografi Ramah dan Berbudaya
- Geografi Pro Kebijakan Lingkungan
TUJUAN EFC
Secara substasial disiplin ilmu geografi berhubungan sangat erat dengan aspek lingkungan. Oleh karena itu EFC diarahkan untuk membentuk insan geografi yang berkarakter ramah lingkungan, baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Selain itu EFC juga bertujuan rinci berikut :
- Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional kampus, khususnya dalam proses pembelajaran.
- Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan konsumsi berbagai sumber daya dan energi.
- Meningkatkan kualitas sistem pembelajaran yang lebih nyaman dan kondusif bagi civitas akedemika, khususnya dalam pembentukan sikap (afektif) cinta lingkungan.
- Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif dimasa yang akan datang (prinsip pembangunan berkelanjutan)
- Menjadi tempat pembelajaran yang baik dan utuh bagi civitas academika tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.
- Aksi dan peduli lingkungan dan bencana yang terjadi di Indonesia
BAB II
PANDUAN ENVIRONMENTALLY FRIENDLY CAMPUS
GEOGRAFI PEDULI LINGKUNGAN
Mewujudkan pengetahuan, sikap dan tindakan seluruh sivitas akademika Fakultas Geografi yang peduli terhadap kelestarian lingkungan, diantaranya :
- Menerapkan prinsip-prinsip penghematan kertas dalam proses belajar mengajar, diantaranya :
- Menggunakan ke dua sisi kertas untuk melakukan pencetakan, khususnya untuk tugas-tugas perkuliahan (misalnya praktikum dan tugas dosen)
- Menerapkan spasi kecil dan rapat (1 spasi) dalam persuratan dan tugas-tugas perkuliahan.
- Senantiasa membiasakan diri menyimpan dan mengirim dokumen dalam bentuk digital (soft file).
- Mengoptimalkan prinsip dan penggunaan PLO (paperless office) dalam kegiatan perkantoran.
- Mendorong upaya sistematisasi proses belajar mengajar dalam bentuk komputerisasi (pembelajaran berbasis IT).
- Meminimalkan kertas sebagai media komunikasi khususnya pembimbingan, dengan mengoptimalkan penggunaan media on-line (internet, email, dan sejenisnya dalam berkomunikasi)
- Menanam, merawat dan mencintai tanaman dan kebun untuk menjaga kelestarian alam (prinsip Green Campus). Tanam pohon untuk menambah oksigen.
- Meminimalkan penggunaan bahan-bahan kimia (pestisida dan sejenisnya) dan memaksimalkan penggunaan pupuk organic dalam memelihara tanaman/tumbuhan.
- Mendukung gerakan penyelamatan hutan dan satwa liar kapan dan dimanapun berada.
- Tanam pohon pada setiap kesempatan dan disemua tempat yang membutuhkan.
- Gemar memelihara dan merawat kebun dan pepohonan yang ada disekitar kita.
- Mendukung gerakan penyelamatan hutan dan satwa liar yang dilakukan oleh seluruh anggota masyarakat.
- Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang berpotensi menambah timbunan sampah (misalnya makanan minuman kemasan).
- Memilih produk yang dibuat oleh produsen yang ramah lingkungan dan menjaga kelstarian sumberdaya alam.
- Menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan sampah berwawasan lingkungan, diantaranya :
- Jangan membuang sampah sembarangan dan menimbun sampah, tidak pada tempatnya.
- Menerapkan prinsip “zero waste system ” atau sistem pengelolaan sampah tanpa sisa.
- Menerapkan prinsip 3R dalam pengelolaan sampah dilingkungan kampus, yaitu reduce, reuse, recycle.
- Melakukan pemilihan sampah kedalam sampah basah-organik (garbage), sampahkering-anorganik (rubbish), sambah lembuh (partikel debu, abu)
- Menyediakan tempat sampah organik dan non organik secra terpisah, untuk mempermudah proses daur ulang dan pembuatan kompos.
- Menggunakan tempat makan dan minum yang dapat dicuci dan digunakan kembali.
- Mendorong penggunaan barang-barang hasil daur ulang.
- Meminimalkan penggunaan plastik (yang sekali pakai), dan menggunakan kantong-kantong yang dapat dipergunakan berulang kali.
- Menerapkan prinsip-prinsip manajemen mitigasi bencana, diantaranya :
- Memasang rambu-rambu jalur evakuasi (penyelamatan) jika terjadi bencana alam.
- Memasang rambu-rambu cara-cara menangani masalah bencana.
- Mengenali tanda-tanda kejadian bencana alam.
- Mengintegrasikan prinsip management mitigasi bencana dalam sistem pembelajaran.
- Menyiapkan masyarakat kampus yang sigap dalam menghadapi bencana
GEOGRAFI HEMAT ENERGI DAN SUMBER DAYA ALAM
Mewujudkan pengetahuan, sikap dan tindakan seluruh sivitas akademika Fakultas Geografi yang peduli dan hemat energy dan sumberdaya air, diantaranya :
- Mengembangkan sikap dan pengetahuan tentang hemat energy dalam proses pembelajaran.
- Menggunakan energi listrik secara hemat dan optimal seseuai dengan kebutuhannya, diantaranya :
- Memilih dan menggunakan produk elektronik yang hemat energi.
- Mengganti semua instrument listrik dengan instrument yang hemat energi.
- Menata sirkulasi cahaya dan udara untuk mengurangi penggunaan listrik (untuk lampu dan pendingin).
- Menata jumlah lampu secara efisien.
- Mematikan lampu pada siang hari atau pada saat matahari sudah mampu menerangi lingkungan.
- Membuka gorden yang dapat menghalangi sinar alami.
- Mematikan lampu di dalam ruangan pada saat malam hari.
- Segera mematikan lampu, jika melihat masih ada lampu menyala tidak pada waktunya (karena kelalaian).
- Hanya menyalakan AC pada saat cuaca panas, dengan batasan antara jam 09.00-16.00 WIB, pada suhu 23-24 derajad (tidak terlalu dingin).
- Menutup pintu dan jendela pada saat AC menyala.
- Matikan lampu dan computer pada saat tidak digunakan.
- Tidak membiasakan posisi standby pada beberapa instrument yang menggunakan listrik.
- Matikan lampu dan computer jika akan meninggalkan kantor.
- Senantiasa mendorong merencanakan penggunaan kendaraan secara seksama untuk menghemat energy (bahan bakar), termasuk menggunakan kendaraan yang hemat BBM.
- Fakultas Geografi UGM mendorong dan memfasilitasi riset-riset tertang energi alternatif
- Menggunakan air secara hemat dan optimal seseuai dengan kebutuhannya, diantaranya :
- Penggunaan air secukupnya dengan cara-cara yang hemat.
- Meminimalisir kebocoran air dan perbaiki kran bocor sedini mungkin.
- Penggunaan model kranair dengan diameter yang optimal.
- Tidak membiarkan kran air terbuka pada saat tidak digunakan. Segera tutup kran air.
- Pengolahan dan pemanfaatan kembali limbah air bersih.
- Mengembangkan model konservasi sumberdaya alam (air) di lingkungan kampus dan luar kampus, diantaranya dengan :
- Meminimalkan limpasan air permukaan (overland flow) di lingkungan kampus.
- Membuat dan mengembangkan sumur resapan.
- Membuat dan mengembangkan model bio pori.
- Fakultas Geografi UGM mendorong dan memfasilitasi riset-riset tertang konservasi sumberdaya alam.
GEOGRAFI SEHAT
Mewujudkan pengetahuan, sikap dan tindakan seluruh sivitas akademika Fakultas Geografi yang peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungannya :
- Memberikan fasilitasi bagi insan geografi untuk senantiasa menjaga kesehatan dengan berolahraga.
- Fakultas Geografi menyediakan sebagian ruang dan media di kampus untuk kegiatan olah raga.
- Fakultas geografi memfasilitasi terbentuknya komunitas olahraga.
- Memberikan fasilitas cek kesehatan (melalui GMC) secara rutin kepada seluruh insan geografi.
- Menentukan hari-hari tertentu dan khusus untuk berolahraga.
- Mengembangkan pola hidup organik dan meningkatkan konsumsi buah-buahan, sayuran segar dan makanan yang mengandung serat. Sebaliknya mengurangi makanan berlemak.
- Memberikan arahan kesehatan bagi makanan dan minuman yang beredar di lingkungan Fakultas, khususnya di Kantin dengan menerapkan prinsip sehat dan halal.
- Menghindari penggunaan styrofoam untuk tempat pembungkus makanan.
- Melarang insan geografi untuk melakukan kegiatan merokok di lingkungan kampus. Hentikan merokok, karena merusak kesehatan dan mencemari lingkungan.
- Melarang aktivitas jual beli rokok dan jenis-jenis makanan dan minuman yang merusak kesehatan.
- Memberikan dorongan bagi insan geografi untuk menggunakan sepeda di lingkungan kampus.
- Senantiasa menjaga lingkungan kampus dalam kondisi bersih dan sehat
GEOGRAFI RAMAH DAN BERBUDAYA
Mewujudkan pengetahuan, sikap dan tindakan seluruh sivitas akademika Fakultas Geografi yang ramah terhadap sesama dan lingkungannya, diantaranya :
- Memegang teguh sopan santun dalam bergaul dengan dosen, karyawan/tenaga kependidikan, dan sesama mahasiswa (saling asih-asah-asuh).
- Senantiasa menyapa dan memberi salam jika bertemu dengan sesama insan geografi, maupun tamu yang berkunjung di geografi.
- Hormat terhadap yang lebih tua dan menyayangi kepada yang lebih muda, menjadi dasar hubungan dosen-mahasiswa-pegawai.
- Saling nasehat menasehati dan berlomba-lomba dalam kebaikan.
- Senantiasa mengembangkan sikap empati dan simpati terhadap sesama, “senang melihat orang lain senang, dan susah melihat orang lain susah”, dan tidak suka mempersulit sesama, khususnya terhadap segala sesuatu yang bisa dipermudah.
- Senantiasi menegakkan disiplin, norma dan peraturan yang telah ditetapkan (mengakkan kode etik).
- Berpenampilan yang rapi dan sopan khususnya dalam berpakaian dan tata rias (rambut dan wajah).
- Tidak menggunakan pakaian yang transparan dan ketat dan menonjolkan bentuk tubuh.
- Tidak memakai anting-anting bagi laki-laki.
- Menata / menyisir rambut dengan rapi.
- Tidak menggunakan kaos oblong dan sandal dalam proses belajar mengajar, khususnya di dalam kelas.
- Tidak melakukan kegiatan kriminal dan asusila yang tidak sesuai dengan norma-norma agama dan kemasyarakatan.
GEOGRAFI PRO KEBIJAKAN LINGKUNGAN
Mewujudkan Beberapa kebijakan yang pro terhadap lingkungan hidup, diantaranya :
- Mengembangkan prinsip-prinsip EFSD (Education for Sustainable Development) pada seluruh proses pembelajaran.
- Visi dan misi pengembangan Fakultas Geografi mendukung gerakan pro lingkungan.
- Mendorong pengemnbangan kapasitas sumberdaya manusia dalam pengelolaan lingkungan hidup.
- Memberikan fasilitasi kebijakan yang mendukung bagi peringatan hari-hari terkait lingkungan hidup (lampiran).
- Kebijakan pengabdian masyarakat berbasis pengelolaan lingkungan hidup dengan penerapan KKN berbasis lingkungan, pembinaan sekolah dan guru lingkungan hidup.
- Kebijakan alokasi anggaran khusus di bidang pengelolaan lingkungan hidup di kampus.
- Kebijakkan sosialisasi isu Lingkungan Hidup global bagi seluruh insane geografi khususnya pegawai, seperti energy, ozon, perubahan iklim, keanekaragaman hayati, bahan berbahaya dan beracun, tumpahan minyak, kelautan, dll.
- Kebijakan kerjasama dan kemitraan dalam pengelolaan lingkungan hidup dengan berbagai macam pihak.
BAB III
PENUTUP
- Seluruh civitas akademika Fakultas Geografi UGM memiliki kewajiban moral untuk merealisasikan prinsip dan cita-cita Enviromnetally Friendly Campus.
- Enviromnetally Friendly Campus adalah gerakan bersama, oleh karena itu keberhasilannya menjadi tanggungjawab bersama. Kata kunci keberhasilan EFC adalah keinginan untuk berubah, merubah diri menjadi lebih baik.
- Enviromnetally Friendly Campus adalah upaya kecil, namun akan menjadi gerakan besar (dasyat) jika mampu merubah sikap dan perilaku kita. Mulailah dari diri sendiri dan lakukan sekarang juga.
Pedoman ini berlaku sejak ditetapkan
Ditetapkan di : Yogyakarta
Pada tanggal : 1 September 2010
Dekan
Prof. Dr SURATMAN, M.Sc