Penggunaan teknologi open source beberapa tahun ini kembali digalakkan pemerintah RI. Selain karena untuk menghargai hak cipta, gratis, juga dimungkinkan untuk modifikasi untuk kepentingan non komersial. Pun dalam ranah pemetaan, terutama dalam bidang sains informasi geografi, keberadaan software open source ini sangat membantu dalam proses input data hingga penyajian informasi. Dengan terbitnya UU no 4 tahun 2011 mengenai informasi geospasial, maka pengguna informasi geografi harus mengacu pada peraturan tersebut. Sebagai pihak yang tupoksinya di bidang teknologi informasi, maka PPTIK atau yang sekarang bernama Pusat Sistem dan Sumber Daya Informasi (PSDI)UGM, memiliki kewajiban untuk turut serta mendukung pemasyarakatan teknologi open source di kalangan akademisi UGM. Terapan teknologi yang dipilih adalah di bidang sistem informasi geografi, sehingga patner kegiatan yaitu Laboratorium Sistem Informasi Geografi Jurusan Sains Informasi Geografi dan Pengembangan Wilayah Fakultas Geografi UGM.
Pelatihan ini dinamai GISGOS (Geographic Information System Goes to Open Source). Kata GISGOS dipilih karena selain untuk menarik kalangan umum, juga agar menjadi semacam trademark yang mudah diingat. Sasaran pelatihan ini merupakan mahasiswa dari seluruh fakultas di lingkungan UGM. Peserta yang sudah terdaftar berasal dari fakultas geografi, kehutanan, teknologi pertanian, biologi, teknik, kedokteran, sekolah vokasi, dan sekolah pascasarjana, serta fakultas lain. Tujuan yang ingin dicapai yaitu turut serta memasyarakatkan tujuan UU no 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial yaitu mendorong penggunaan IG dalam penyelenggaraan pemerintahan dan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat serta pemasyarakatan pemanfaatan perangkat pemetaan berbasis open source, yang murah, gratis,dan mudah dioperasikan, untuk pengambilan keputusan berbasis informasi geospasial. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pembicara yang dipilih yaitu dari kalangan praktisi dalam bidang SIG, yaitu perwakilan Badan Informasi Geospasial (BIG) yaitu Aji Putra Perdana, S.Si., M.Sc., dari kalangan akademisi di bidang teknologi informasi yaitu dari PSDI UGM, Edi Prasetyo, S.T., M.Eng., serta dari kalangan yang bergerak di bidang sains informasi geografi yaitu prodi Kartografi dan Penginderaan Jauh, Jurusan Sains Informasi Geografi dan Pengembangan Wilayah, Fakultas Geografi UGM yaitu Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si., Iswari Nur Hidayati, S.Si., M.Sc., R. Ibnu Rosyadi,S.Si., Ari Cahyono, S.Si., serta dari program diploma Sistem Informasi geografi dan Penginderaan Jauh, Karen Slamet Hardjo, S.Si.
Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini meliputi sosialisasi kebijakan universitas (UGM) dalam penggunaan teknologi open source, pengenalan sistem informasi geografi, pengetahuan peta, GIS Open-source untuk Pengelolaan Basisdata Nama Rupabumi, serta pemrosesan dari input data hingga penyajian informasi geografi menggunakan software Quantum QIS 1.8.0-1 (LISBOA). Materi tersebut akan disampaikan dalam jangka waktu 3 hari yaitu 6-8 Desember 2012 di Laboratorium Sistem Informasi Geografi Jurusan Sains Informasi Geografi dan Pengembangan Wilayah, Fakultas Geografi UGM. Pelatihan ini dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Geografi UGM, Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc. Pak dekan dalam sambutannya mengatakan bahwa penerapan SIG mencakup dimensi yang sangat luas. Tidak hanya di bidang geografi saja, tetapi juga berkaitan dengan bidang lain seperti kesehatan, kehutanan, ekonomi, biologi dan masih banyak lainnya.
Harapan setelah pelatihan ini, peserta yang notabenenya berasal dari berbagai fakultas, dapat mengaplikasikan teknologi SIG dalam bidang masing-masing karena suatu permasalahan pasti terkait dengan dimensi ruang dan waktu.