Kajian Dinamika Perubahan Penggunaan dan Pengelolaan Lahan Berkelanjutan Karst Gunung Sewu

Sebagai salah satu kawasan yang memiliki kerentanan tinggi, pemanfaatan sumberdaya di kawasan karst perlu dilakukan dengan prinsip kehati-hatian yang tinggi. Penggunaan lahan sebagai salah satu bentuk pemanfaatan sumberdaya menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan mengingat dampak lingkungan yang ditimbulkannya melingkupi berbagai dimensi dan komponen biofisik. Kawasan Karst Gunung Sewu sebagai salah satu kawasan karst di daerah tropis saat ini mengalami peningkatan tekanan lingkungan yang salah satunya disebabkan oleh alih fungsi lahan seiring meningkatnya pembangunan pada sektor pariwisata dan infrastruktur. Dua aspek tersebut menjadi sector yang membutuhkan banyak lahan untuk mendukung kebutuhannya. Selain itu, Kawasan Karst Gunung Sewu juga memiliki potensi berupa pertanian dan kehutanan yang juga membutuhkan sumberdaya dan penggunaan lahan. Berangkat dari uraian singkat tersebut, penelitian ini mencoba menganalisis dinamika perubahan penggunaan lahan di Kawasan Karst Gunung Sewu secara keruangan. Analisis keruangan dilakukan secara kuantitatif menggunakan Global Moran’s I yang dilanjutkan dengan analisis multi regresi dengan mengaitkan perubahan penggunaan lahan ke beberapa faktor seperti pendapatan daerah, jumlah penduduk, aksesibilitas, dan karakter fisik kawasan. Kajian time-series dilakukan berdasarkan musim dan juga dalam rentang beberapa tahun mengingat kawasan ini memiliki perbedaan penggunaan lahan yang cukup signifikan antara musim hujan dan kemarau karena factor hidrologinya. Analisa juga dilakukan dengan berpijak pada dinamika penggunaan lahan untuk mengkaji pemanfaatan lahan secara berkelanjutan di Kawasan Karst Gunung Sewu ditinjau dari kebijakan seperti RTRW atau RPJMDnya. Diharapkan, penelitian ini dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam menghubungkan antara dinamika penggunaan lahan dengan aspek pengembangan wilayah secara berkelanjutan secara riil melalui elemen-elemen keruangan. (Hilary Reinhart, S.T., M.Sc.) 

DINAMIKA SPASIAL DAN TEMPORAL TEMPERATUR KECAMATAN GROGOL, SUKOHARJO

Kota berkembang sangat pesat seiring dengan meningkatnya laju urbanisasi. Peningkatan jumlah penduduk mendorong peningkatan aktivitas yang dilakukan di perkotaan dan berpengaruh pada peningkatan Gas Rumah Kaca (GRK) dan terbentuknya iklim perkotaan (urban climate). Salah satu faktor utama dari terbentuknya urban climate yaitu terjadinya perubahan tutupan lahan yang kemudian memberikan dampak terhadap berubahnya pertukaran energi, kelembaban atmosfer (evaporasi, transpirasi, dan presipitasi), dan juga sistem sirkulasi angin di perkotaan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) mengetahui variasi distribusi spasial suhu udara pada Kecamatan Grogol Sukoharjo, dan (2) mengetahui variasi temporal suhu udara pada jenis tutupan lahan yang berbeda. Data yang digunakan merupakan data primer berupa hasil pengukuran logger temperatur pada beberapa titik di kecamatan tersebut. Analisis data didasarkan pada perhitungan statistik berupa uji beda dengan unit analisis berupa titik lokasi pengukuran. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi mengenai pengaruh perubahan tutupan lahan terhadap suhu udara sebagai dasar pemodelan temperatur perkotaan.  Penelitian ini diharapkan dapat berperan memantau risiko perubahan iklim local. (Dr. Sc. Andung Bayu Sekaranom S.Si., M.Sc.) 

Kata Kunci: temperatur, urban climate, Kecamatan Grogol  

UJI PENGARUH FAKTOR KERENTANAN FISIK DAN SOSIAL AKIBAT ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI

This research is aimed to conduct two-way anova test to vulnerability factors due to volcanic eruption of Merapi Volcano. The research roadmap to conduct vulnerability assessment for Daerah Istimewa Yogyakarta, has been enormous, due to its various natural hazard distribution. Herewith, the main idea of the research is to seek any relevant contribution from vulnerability assessment of particular research area, such as Kecamatan Turi, an area located at KRB III (the highest risk area due to eruption) compare to the achievement of risk index and sustainable development goals achievement especially target no 11 and 13. The main method implemented to this research is spatial statistics, whereas the normality test, two-way anova and probability test carried out to all the independent variables of the social and physical vulnerability factors available for the research area. There are 14 variables applied in the research such as total population, population by gender, disable group, elderly, children, poor family, pregnant women, number of houses, critical facilities, public facilities and assembly points distribution for emergency at Desa Girikerto and Wonokerto. As to find these proxies, the research try to assess whether the identification of vulnerable elements at the area are contributing to the risk index and sustainable development goals. (Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, M.T., M.Sc) 

Keywords: vulnerability, risk, Sdgs, Merapi, Yogyakarta.  

NILAI LAHAN DI KOTA-KOTA PESISIR RAWAN BENCANA: STUDI KASUS DI KOTA SEMARANG DAN KABUPATEN DEMAK, PROVINSI JAWA TENGAH

Perkembangan kota-kota di kawasan pesisir memperlihatkan akselerasi yang sangat cepat. Perkembangan ini menyebabkan dua hal yang berlawanan, yaitu semakin berkembangnya kawasan pesisir menjadi kawasan perkotaan padat penduduk dengan potensi dan aktivitas perekonomian semakin besar. Di sisi yang lain ancaman terhadap berbagai kerusakan lingkungan dan bencana pesisir akan semakin meningkat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan kawasan perkotaan dan tingginya risiko kerusakan lingkungan dan bencana dapat menyebabkan nilai lahan yang bervariasi. Secara lebih detail, studi dan penelitian tentang nilai lahan di kawasan perkotaan pesisir yang cepat tumbuh yang juga rawan terhadap bencana sudah dilakukan oleh berbagai peneliti. Sebagian besar penelitian tersebut berbasis pada bencana yang terjadi secara cepat, misalnya gempa bumi, gunung meletus, dan banjir. Namun demikian, studi terkait dinamika nilai lahan di kota pesisir yang rawan bencana jangka panjang (long-term disasters atau slow-onset disasters) masih sangat sedikit dilakukan. Dengan menggunakan studi kasus di kawasan pesisir Kota Semarang dan Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, penelitian ini mencoba untuk berkontribusi terhadap pemahaman mengenai dinamika nilai lahan di Kawasan pesisir yang rawan terhadap bencana jangka Panjang (seluruh jenis bencana yang teridentifikasi) dengan menjawab dua pertanyaan penelitian: 1) bagaimana dinamika nilai lahan di kawasan pesisir? dan 2) bagaimana faktor kebencanaan berpengaruh terhadap nilai lahan di kawasan pesisir? Penelitian yang menggunakan gabungan analisis kualitatif dan kuantitatif ini diharapkan dapat berkontribusi untuk menambah literatur terkait faktor-faktor nilai lahan di kota-kota pesisir yang rawan bencana yang kompleks dan kerusakan lingkungan.  Penelitian ini diharapkan dapat menjadi publikasi yang bisa diakses public. (Dr. Erlis Saputra, M.Si.) 

MONITORING PERTUMBUHAN CEMARA UDANG UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PROKLIM DESA PONCOSARI SRANDAKAN PASCA PENANAMAN NOVEMBER 2021

Aksi Pro-Iklim (Proklim) di Kalurahan Poncosari Kepanewon Srandakan berupa penanaman cemara udang telah dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa Geografi Lingkungan serta pihak Kalurahan Poncosari pada Bulan November 2021. Penanaman cemara udang ini terkait dengan pengembangan pariwisata Pantai Cangkring yang berbasis pada Proklim. Hal ini berarti penaman cemara udang memiliki dua manfaat sekaligus. Manfaat pertama adalah adanya praktik wisata yang berbasis pada kegiatan konservasi lingkungan yang berperan dalam mencegah abrasi yang berpotensi meningkat akibat perubahan iklim. Manfaat kedua dengan dikembangkannya sektor pariwisata di Pantai Cangkring adalah munculnya kegiatan yang berpotensi ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Pada kegiatan tersebut, dilakukan penanaman bibit cemara udang di Pantai Cangkring sejumlah lebih dari 700 bibit. Meskipun demikian, hasil dari penanaman bibit tersebut belum perlu dimonitor untuk mengidentifikasi persentase keberhasilan penanaman bibit dan juga permasalahan yang dihadapi selama penanaman. Dengan demikian, Secara lebih spesifik, tujuan kegiatan ini adalah (1) melakukan pemetaan titik-titik penanaman pohon cemara udang yang telah ditanam pada tahun 2021, dan (2) Monitoring pertumbuhan pohon cemara udang yang telah ditanam sepanjang tahun 2022. 1. Kegiatan ini diharapkan dapat memfasilitasi dan mendukung kelompok masyarakat dan pemerintah desa untuk berperan aktif dalam meningkatkan tindakan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, salah satunya melalui konservasi cemara udang. (Dr. Sc. Andung Bayu Sekaranom., M.Sc.) 

Kata Kunci: cemara udang, monitoring, proklim 

NILAI LAHAN DI KOTA-KOTA PESISIR RAWAN BENCANA: STUDI KASUS DI KOTA SEMARANG DAN KABUPATEN DEMAK, PROVINSI JAWA TENGAH

Perkembangan kota-kota di kawasan pesisir memperlihatkan akselerasi yang sangat cepat. Perkembangan ini menyebabkan dua hal yang berlawanan, yaitu semakin berkembangnya kawasan pesisir menjadi kawasan perkotaan padat penduduk dengan potensi dan aktivitas perekonomian semakin besar. Di sisi yang lain ancaman terhadap berbagai kerusakan lingkungan dan bencana pesisir akan semakin meningkat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan kawasan perkotaan dan tingginya risiko kerusakan lingkungan dan bencana dapat menyebabkan nilai lahan yang bervariasi. Secara lebih detail, studi dan penelitian tentang nilai lahan di kawasan perkotaan pesisir yang cepat tumbuh yang juga rawan terhadap bencana sudah dilakukan oleh berbagai peneliti. Sebagian besar penelitian tersebut berbasis pada bencana yang terjadi secara cepat, misalnya gempa bumi, gunung meletus, dan banjir. Namun demikian, studi terkait dinamika nilai lahan di kota pesisir yang rawan bencana jangka panjang (long-term disasters atau slow-onset disasters) masih sangat sedikit dilakukan. Dengan menggunakan studi kasus di kawasan pesisir Kota Semarang dan Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, penelitian ini mencoba untuk berkontribusi terhadap pemahaman mengenai dinamika nilai lahan di Kawasan pesisir yang rawan terhadap bencana jangka Panjang (seluruh jenis bencana yang teridentifikasi) dengan menjawab dua pertanyaan penelitian: 1) bagaimana dinamika nilai lahan di kawasan pesisir? dan 2) bagaimana faktor kebencanaan berpengaruh terhadap nilai lahan di kawasan pesisir? Penelitian yang menggunakan gabungan analisis kualitatif dan kuantitatif ini diharapkan dapat berkontribusi untuk menambah literatur terkait faktor-faktor nilai lahan di kota-kota pesisir yang rawan bencana yang kompleks dan kerusakan lingkungan. Penelitian ini diharapkan agar pemanfaatan pesisir dan sumber daya laut lebih diperhatikan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi publikasi yang bisa diakses publik. (Dr. Erlis Saputra, M.Si.)