Kegiatan Workshop Ikatan Geograf Indonesia (IGI) merupakan salah satu program pengurus pusat IGI dalam rangka merumuskan strategi menghadapi beberapa isu strategis yang berkembang di dunia ke-geografi-an. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada hari Rabu, 12 April 2017 bertempat di Gedung KLMB Lt. 6 Fakultas Geografi UGM, Yogykarta. Agenda nasional ini telah diikuti oleh lebih dari 20 lembaga anggota dengan jumlah peserta mencapai 70 orang. Workshop diawali dengan pembukaan yang dipandu oleh Sekjend IGI (Dr. Gamal Rindarjono) dan dibuka oleh tuan rumah yaitu Pimpinan Dekanat dari Fakultas Geografi UGM yaitu Dr. Sigit Herumurti, yang dilanjutkan dengan arahan dari Ketua Umum IGI (Prof. Dr. Hartono, DEA., DESS.). Terdapat 4 topik bahasan yang menjadi fokus dalam workshop ini yaitu:
- Penanggapan atas Permenristekdikti tentang Penamaan Prodi Geografi
- Strategi Revitalisasi Kurikulum Pendidikan Geografi (Mata Pelajaran Geografi Indonesia) pada Tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah di Indonesia
- Pembahasan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) untuk Prodi-Prodi Geografi di Indonesia
- Sertifikasi Kompetensi Kerja Geograf di Indonesia
Masing-masing topik bahasan dipandu oleh moderator yang berasal dari pengurus IGI. Topik pertama dipandu langsung oleh Ketua Umum IGI, sedangkan untuk topik kedua yaitu usulan tentang mata pelajaran geografi Indonesia dipandu langsung oleh Dr. Ahmad Yani yang merupakan perwakilan dari Wakil Ketua Umum Bidang Dikdasmen yaitu Prof. Dr Enok Maryani. Pembahasan topik ketiga yaitu rencana pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) dimoderatori oleh Tim Kesekjenan IGI (Agung Satriyo N., S.Si, M.Sc) dan dipantik oleh Narasumber Prof. Dr. Kirbani Sri Brotopuspito. Sedangkan topik terakhir tentang Sertifikasi Kompetensi Kerja Geograf dipandu langsung oleh Dr. Eko Haryono.
Workshop ini telah menghasilkan beberapa rumusan. Rumusan dikelompokkan berdasarkan masing-masing topik bahasan. Adapun hasil rumusan workshop ini tertuang sebagai berikut:
- Menanggapi Permenristekdikti Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penamaan Prodi di Indonesia, Forum telah menyepakati untuk:
- Menegaskan posisi geografi sesuai rumpun yang ada pada dokumen ’Nama Rumpun Ilmu, Sub Rumpun Ilmu Dan Bidang Ilmu Dalam Rumpun’ oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional Tahun 2012 dimana geografi masuk pada:
- Rumpun Ilmu MIPA, Sub Rumpun Kebumian dan Angkasa
- Rumpun Ilmu Pendidikan, Sub Rumpun Pendidikan Ilmu Sosial
- Nama dan Gelar untuk Prodi-Prodi Geografi di Indonesia diusulkan kepada Menteri sesuai lampiran dalam kesepakatan ini.
- Menegaskan posisi geografi sesuai rumpun yang ada pada dokumen ’Nama Rumpun Ilmu, Sub Rumpun Ilmu Dan Bidang Ilmu Dalam Rumpun’ oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional Tahun 2012 dimana geografi masuk pada:
- Menetapkan Strategi Revitalisasi Kurikulum Pendidikan Geografi (Mata Pelajaran Geografi Indonesia) pada Tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah di Indonesia yaitu:
- Mengusulkan pengubahan nama mata pelajaran Sejarah Indonesia di kelompok A menjadi Mata Pelajaran Sejarah dan Geografi Indonesia (kelompok A).
- Membutuhkan Buku Rujukan Geografi untuk para penyusun bahan ajar di pendidikan dasar dan menengah yang meliputi:
- Buku revisi atau pemutakhiran hasil rumusan lokakarya semarang 1988
- Buku pegangan (handbook) untuk SD, SMP, dan SMA
- Menyepakati topik pengembangan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) untuk Akreditasi Prodi-Prodi Geografi di Indonesia yaitu:
- Sementara ini organisasi akan meninjau kembali batas waktu pendirian LAM sebagaimana diamanahkan oleh undang-undang
- Menunggu kepastian penganggaran dari negara, maka prodi-prodi geografi masih belum bersegera untuk mendirikan LAM, dan masih mengikuti sistem akreditasi BAN PT.
- Organisasi akan menyiapkan rintisan LAM Geografi
- Menyepakati skema Sertifikasi Kompetensi Informasi Geospasial di Indonesia yaitu:
- Pelatihan bisa dibuat skema berbasis online
- Prodi anggota mengusulkan nama yang berkompetensi menjadi auditor skema bidang Informasi Geospasial kepada pengurus pusat IGI
Workshop ini diakhiri dengan penetapan hasil rumusan workshop Ikatan Geograf Indonesia oleh pengurus pusat beserta pimpinan lembaga anggota untuk kemudian ditindaklanjuti oleh masing-masing kelompok kerja. Pengesahan tersebut dilakukan dengan proses penandatanganan berita acara rumusan hasil workshop oleh seluruh pimpinan lembaga anggota beserta pimpinan utama pengurus pusat Ikatan Geograf Indonesia. (ASN)