SDGs (Sustainable Development Goals) yang mulai dilaksanakan tahun 2015 hingga 2030 menjadi tonggak baru komitmen masyarakat internasional pada agenda pembangunan global untuk meneruskan pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs).SDGs memiliki 17 tujuan, tujuan yang ketiga adalah Good Health andWell-Being, yaitu memastikan hidup yang sehat dan menggalakkan kesejahteraan untuk semua usia, termasuk anak-anak.Salah satu hak anak adalah hak untuk mendapatkan perlindungan, salah satunya adalah mewujudkan lingkungan tumbuh kembang anak yang aman dan bebas ancaman maupun tindakan kekerasan. Kegiatan pengabdian masyarakat yang mengambil lokasi di Kampung Warungboto, yang merupakan salah satu Laboratorium Alam Departemen Geografi Pembangunan,mengambil tema ‘Body Mapping’ sebagai upaya untuk mewujudkan perlindungan terhadap anak.
Boddy Mapping memberikan pemahaman mengenai pentingnya pengenalan tubuh anak sebagai upaya agar sejak dini anak-anak dapat menjaga tubuh mereka dan terhindar dari kekerasan baik psikis maupun fisik.Tujuan dari kegiatan ini adalah: anak-anak mengenali bagian-bagian tubuh mana yang sifatnya privasi sejak dini; anak-anak dapat menjaga tubuh mereka sendiri; anak-anak dapat terhindar dari kekerasan baik psikis maupun fisik; terjalinnya komunikasi yang lebih baik antara anak dan orang tua; dan meningkatkan kepedulian orang tua dan masyarakat terhadap kehidupan sosial anak-anak.Metode Body Mapping diadopsi dari metode yang telah dikembangkan oleh Early Childhood Care and Development Resource Center (ECCD-RC).
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2016 ini diikuti oleh 30 anak dari RT 29 Kampung Warungboto.Anak-anak tersebut dibagi menjadi 5 kelompok berdasarkan usia dan jumlah anak, yaitu 1 kelompok usia TK dan 4 kelompok usia SD.Metode pembelajaran diberikan sesuai dengan usia anak-anak.Pendidikan body mappinguntuk anak-anak usia TK dilakukan dengan memberikan gambar laki-laki dan perempuan.Pelajaran sederhana yang dilakukan adalahmulai sejak dini dengan menyebutkan bagian-bagian tubuh. Diskusi selanjutnya adalah dengan mengajari anak-anak cara membersihkan alat genitalnya dengan benar setelah buang air kecil (BAK) maupun buang air besar (BAB), agar anak dapat mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain. Pendidikan ini pun secara tidak langsung dapat mengajari anak untuk tidak sembarangan mengizinkan orang lain membersihkan alat kelaminnya.Aktifitas selanjutnya adalah anak-anak menempelkan gambar pakaian yang sopan dan sesuai untuk laki-laki atau perempuan, sehingga anak-anak diajari untuk selalu berpakaian sopan agar terhindar dari kekerasan.Pendidikan body mappinguntuk anak usia SD dilakukan dengan cara menggambar tubuh anak di atas kertas dan dilakukan secara berkelompok.Selanjutnya anak-anak diberi pemahaman dan menandai bagian-bagian tubuh yang bersifat pribadi pada gambar tubuh anak yang telah digambar di kertas.Bagian tubuh pribadi tersebut adalah: mulut, dada, alat vital dan pantat.Anak-anak diberikan pemahaman jika bagian-bagian tubuh tersebut hanya boleh dilihat/disentuh oleh anak sendiri, orang tua, dan dokter yang memeriksa apabila bagian tubuh tersebut sakit.
TIM PELAKSANA PENGABDIAN
No. | Nama | Keterangan |
1. | Alia Fajarwati, S.Si., M.IDEA | Ketua Kegiatan |
2. | Dr. Estuning Tyas Wulan Mei, M.Sc. | Anggota |
3. | M. Isnaini Sadali, M.Sc. | Anggota |
4. | Dr. Andri Kurniawan, M.Si. | Anggota |
5. | Sarash Amalia P. | Asisten |