Secara garis besar tujuan kegiatan Pemetaan Partisipatif Tiga Dimensi Untuk Pengurangan Risiko Bencana di Pulau Ternate adalah melakukan pemetaan ancaman, kerentana dan risiko secara partisipatif (melibatkan penduduk di Kelurahan Togafo dan Kelurahan Loto) dengan menggunakan media tiga dimensi. Pada kegiatan ini, pemetaan tidak dilakukan dengan menggunakan teknologi pemetaan yang canggih, namun mengandalkan pada ketersediaan sumberdaya lokal yang ada, pada hakekatnya, pemetaan ini juga dilakukan agar penduduk (warga sekitar) Kelurahan Togafo maupun Loto paham mengenai informasi keruangan, khususnya yang berkaitan tentang bencana. Adapun hasil dari kegiatan pemetaan ini nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar untuk upaya-upaya pengurangan risiko bencana, misalnya untuk perencanaan lokasi permukiman yang relatif aman, perencanaan evakuasi dan titik kumpul.
Kegiatan dilaksanakan di Kelurahan Togafo dan Loto pada Bulan Juni hingga Agustus 2017 dengan melibatkan lebih dari duapuluh warga untuk masing-masing kelurahan. Tahapan pembuatan peta partisipatif tiga dimensi dimulai dari (1) Konsultasi dengan stakeholders lokal untuk mengidentifikasi isu-isu utama di lokasi ; (2) Pemilihan skala peta ; (3) Pemilihan dan orientasi peserta program : penduduk desa, siswa, guru, perwakilan perkumpulan warga (remaja, lansia, anak-anak), dll ; (4) Persiapan logistik yang meliputi : meja, peta dasar dan perlengkapan lain seperti cat, karton, manik-manik ; (5) Identifikasi ancaman, element berisiko, kerentanan, sumberdaya, dan persiapan legenda ; (6)
Plotting informasi dari masyarakat ke dalam peta; (7) Plotting informasi kebencanaan ke dalam peta (informan kunci yakni BPBD Kota Ternate dan PSB Unkhair); (8) Kajian kebencanaan melalui FGD; (9) Perencanaan upaya pengurangan risiko bencana (kelembagaan, jalur evakuasi) ; (10) Finalisasi peta ; dan diakhir dengan (11) Penyerahan peta kepada penduduk lokal. Seluruh kegiatan dilakukan dengan melibatkan warga dengan harapan bahwa peta hasil kegiatan ini melekat dengan warga, mereka yang membuat, mereka yang menggunakan dan mereka yang akan melakukan peaktualisasian informasi. Dengan demikian, proses partisipasi dalam kegiatan ini, tidak hanya warga yang terlibat dalam kegiatan, namun peta partisipatif berasal dari warga, oleh warga dan untuk warga (ETWM/092017).