Konflik batas dan kepemilihan lahan hutan merupakan isyu yang sangat sensitif dan perlu ditangani secara tuntas. Upaya penanganan masalah ini bergantung dari adanya data pendukung yang up-to-date dan akurat. Salah satu data yang sangat penting untuk mendukung upaya ini adalah peta, yang dapat menunjukkan informasi batas kawasan hutan dan lokasi-lokasi potensi konflik secara spasial. Oleh karena itu, Direktorat Penanganan Konflik, Tenurial dan Hutan Adat (PKTHA), Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan World Resources Institute Indonesia dan PUSPICS Fakultas Geografi UGM mengadakan pelatihan dengan judul “Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia Tenaga Teknis Operator GIS” untuk staf di lungkungan PKTHA.
Kegiatan ini diselenggarakan selama 5 hari, yaitu pada tanggal 17-21 Juli 2017 dan bertempat di PUSPICS Fakultas Geografi UGM. Kegiatan diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari 9 peserta dari Direktorat PKTHA, 11 peserta perwakilan dari Balai PSKL Medan, Denpasar, Banjarbaru, Makasar, dan Ambon, 5 peserta dari Dinas Kehutanan Sumatera Selatan, Jambi dan Papua Barat, 4 wakil dari WRI, dan perwakilan pengajar. Kegiatan dibuka pada hari Senin 17 Juli 2017 oleh Dr. Ir. Eka Widodo Soegiri, MM. (Direktur PKTHA), dan dihadiri oleh Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, S.Si., M.T., M.Sc. (wakil Dekan III Fakultas Geografi UGM), Prof. Totok Gunawan, M.S., Pengelola PUSPICS, Kadishut Prov. Jambi, dan seluruh peserta. Pada pembukaan tersebut dikemukakan pentingnya peningkatan kapasitas SDM untuk penanganan data spasial di lingkungan PKTHA untuk mendukung kebijakan pengelolan konflik. Dikemukakan pula bahwa dari data yang ada, saat ini Indonesia memiliki 125 juta hektar lahan hutan, dan terdapat 15 juta hektar yang berstatus konflik. Luasnya potensi konflik tersebut membutuhkan banyak tenaga operator sistem informasi geografis yang siap menangani data spasial.
Kegiatan pelatihan ini dilakukan sepenuhnya di PUSPICS dengan melibatkan pengajar baik dari PKTHA maupun Fakultas Geografi UGM. Materi yang diberikan meliputi teori dan praktek mengenai sistem informasi geografis. Fokus dari kegiatan ini adalah memberikan bekal teknis kepada user untuk dapat menangani data spasial berdasarkan data yang sudah tersedia di tempat kerja masing-masing untuk mendukung penanganan konflik kawasan hutan.